Selamat malam Funners, hehe maaf baru posting. soalnya lagi banyak tugas sekolah yang harus di selesaikan. Oke langsung saja, kali ini saya mau sharing berita nih, yang datangnya dari Sony. yah perusahaan yang sudah lama pisah dengan sahabatnya "Ericsson" hehe...ini mengenai smartphone keluaran Sony itu sendiri....oke berikut ulasan beritanya yang saya ambil dari salah satu media online indonesia : |
Sony Xperia Z Ultra |
HF14- Pertama kali melihat Sony Xperia Z Ultra,
dimensi fisiknya yang terbilang luar biasa besar akan segera menyita
perhatian. Dengan bentang layar mencapai 6,4 inci, perangkat ini bisa
salah dikira sebagai tablet.
Pembuatnya sendiri, Sony, menyebut Xperia Z Utra sebagai
smartphone,
meski mungkin lebih tepat disebut sebagai "phablet", mengacu pada
sebuah kategori perangkat yang lebih besar dari smartphone tetapi masih
lebih kecil dari tablet. Jadilah ia salah satu ponsel pintar terbongsor
yang beredar saat ini.
Di balik bodi yang lebar itu, Xperia Z Ultra masih menyimpan sejumlah fitur andalan. Apa saja? Simak ulasan
Kompas Tekno berikut ini.
Paket penjualan
oik yusuf/ kompas.com
Kotak kemasan Sony Xperia Z Ultra
Xperia Z Ultra datang dengan kemasan berwarna putih khas Sony, hanya
ukurannya lebih besar dibandingkan kotak serupa milik perangkat lain
untuk menampung ponsel pintar berukuran jumbo di dalamnya.
Di
samping unit ponsel, Sony turut membundel sejumlah kelengkapan wajib
untuk smartphone masa kini seperti charger beserta kabel data micro-USB,
beberapa dokumen tertulis, dan earphone model in-ear.
oik yusuf/ kompas.com Kelengkapan tambahan yang menyertai Sony Xperia Z Ultra
Sedikit berbeda dari ponsel pintar lainnya, Sony juga membundel sebuah
leather case untuk Xperia Z Ultra yang akan melindungi perangkat ini sekaligus bisa digunakan sebagai
stand. Di sisi belakang cover terdapat lubang untuk kamera.
Xperia
Z Ultra sendiri akan langsung menyambut begitu kotak dibuka. Perangkat
ini lebarnya hampir sama dengan kemasan pembungkusnya.
Desain
Ukuran
luar biasa dari Xperia Z Ultra semakin terasa saat ia disandingkan
dengan Xperia Z, tanpa embel-embel "ultra". Meski sebenarnya termasuk
besar dengan bentang layar 5 inci,
flagship terdahulu dari Sony itu tampak mungil di samping Xperia Z Ultra.
Untunglah,
meski berukuran besar, Xperia Z Ultra ternyata masih terbilang enteng.
Berat perangkat ini yang mencapai kisaran 200 gram terasa ringan
dibanding bodinya yang bongsor. Bobot Xperia Z Ultra hanya berselisih
sekitar 60 gram dibanding Xperia Z.
Xperia Z Ultra pun tampak
sangat ramping dengan ketebalan hanya 6,5 mm. Ia lebih tipis
dibandingkan Xperia Z (7,9 mm), dan bahkan termasuk salah satu ponsel
tertipis di dunia yang hanya berselisih sedikit dari Huawei Ascend (6,2
mm).
oik yusuf/ kompas.com Penampilan bagian depan dan belakang Xperia Z Ultra
Di luar ukurannya itu, tampang Xperia Z Ultra sendiri tak jauh berbeda
dibanding smartphone Xperia seri atas lainnya dari Sony, dengan desain
kotak yang terlihat sedikit kaku.
Sisi depan dan belakang
perangkat ini berwarna hitam dan dilapis kaca mengilap. Sony juga
menyediakan varian lain dengan bagian belakang berwarna putih dan ungu.
Kombinasi fisik tipis, ukuran besar, dan lapisan kaca licin membuat
Xperia Z Ultra agak sulit digenggam.
Bagian muka Xperia Z Ultra
tampak simple, dengan tiga buah softbutton "home", "return" dan satu
lagi yang akan menampilkan jendela multitasking. Logo Sony terletak di
sisi atas bagian depan dan belakang, di bawah unit kamera yang hadir
tanpa lampu flash.
Sisi samping perangkat ini pun relatif
"bersih" karena hampir semua konektor disembunyikan di balik penutup
khusus yang kedap debu dan air. Xperia X Ultra memang mengusung
kapabilitas anti-air, yang menjadi salah satu kelebihannya dibanding
produk sejenis.
oik yusuf/ kompas.com
Sisi kanan Sony Xperia Z Ultra
oik yusuf/ kompas.com
Sisi kiri Sony Xperia Z Ultra memuat konektor docking untuk keperluan mengisi baterai
Bagian kanan Xperia Z Ultra membuat tombol power, pengatur volume,
konektor jack audio 3,5 mm, serta slot micro-SIM card dan micro-SD.
Sebuah nampan mungil digunakan sebagai tempat micro-SIM yang akan
disisipkan ke dalam ponsel.
Meski juga dipakai oleh sejumlah
ponsel lain yang juga mengusung desain unibody, cara ini terasa agak
merepotkan, terlebih karena slot SIM card terletak di balik penutup
anti-air. Untunglah, nampan micro-SIM milik Xperia Z Ultra bisa diakses
dengan mudah tanpa memakai alat khusus, cukup diraih dengan kuku jari
saja.
oik yusuf/ kompas.com
Slot micro-SIM Sony Xperia Z Ultra
Port micro-USB terletak di sisi kiri dan juga tersembunyi di balik
penutup khusus. Pengguna harus membuka penutup ini setiap kali akan
menghubungkan kabel USB ke ponsel.
Layar
Tak
bisa dipungkiri, daya tarik utama ponsel ini terletak pada layarnya.
Resolusi yang diusung memang sama dengan smartphone kelas atas lain dari
Sony (1920x1080), tapi produsen itu agaknya sedikit melakukan
scaling user interface untuk mengoptimalkan display lega milik Xperia Z Ultra.
Pada
gambar di bawah, misalnya Xperia Z tampak mungil dibandingkan Xperia Z
Ultra. Secara default, Xperia Z Ultra juga mampu menampung jumlah icon
aplikasi yang lebih banyak di deretan shortcut yang terletak di atas
tombol "home", meski dengan ukuran icon yang lebih kecil.
oik yusuf/ kompas.com Sony Xperia Z Ultra (kiri) dibandingkan dengan Xperia Z
Dengan menerapkan
scaling tersebut, Sony Xperia Z Ultra mampu
menampilkan lebih banyak konten di layar dibandingkan smartphone lain
yang memiliki resolusi sebanding. Ini sangat terasa ketika pengguna
melakukan hal-hal, seperti berselancar di web. Tampilan Sony Xperia Z
Ultra terlihat lebih lega dibanding smartphone lain.
Akan tetapi,
karena scaling user interface ini, Xperia Z Ultra menampilkan teks
berukuran relatif kecil. Bandingkan tulisan keterangan tanggal pada
gambar perbandingan dua smartphone di atas. Aplikasi-aplikasi pihak
ketiga pun bisa bermasalah dengan hal tersebut.
Aplikasi terkenal semacam Twitter dan Google Maps bisa beradaptasi dengan baik, namun tampilan beberapa judul lainnya, seperti
benchmark dalam
screenshot
di bagian "Performa" dari artikel ini, menampilkan font dalam ukuran
yang relatif kecil dibanding ukuran layar sehingga agak sulit dibaca.
Situ web versi mobile dari sejumlah situs -termasuk Kompas Tekno- pun
bisa terlhat seperti "melar" karena efek scaling tadi.
Ketika
dipakai bermain game atau menonton video, Layar Xperia Z Ultra mampu
memukau penggunanya. Selain karena ukurannya, teknologi Triluminos yang
diterapkan Sony pada ponsel ini benar-benar mampu menghasilkan tampilan
berkualitas tinggi, dipandang dari sudut manapun.
oik yusuf/ kompas.com
Layar Sony Xperia Z Ultra memiliki kualitas tampilan sangat baik
Secara subyektif,
display Xperia Z Ultra bisa dikatakan sedikit
lebih baik dibandingkan Xperia Z. Kontrasnya tinggi, menampilkan warna
hitam dengan sangat pekat. Warna-warna pun cemerlang tanpa mengalami
oversaturation seperti yang terjadi pada beberapa jenis display AMOLED.
Software
Xperia
Z Ultra datang dengan sistem operasi Android 4.2.2 dalam balutan user
interface khas Sony. Secara default terdapat lima buah homescreen yang
tak terlalu disesaki berbagai macam service atau aplikasi ekstra. Dalam
hal ini, yang disertakan termasuk player musik Sony Walkman dan layanan
toko konten Sony Select.
oik yusuf/ kompas.com
Tampilan antar muka Sony Xperia Z Ultra
Sony menyediakan sejumlah opsi tambahan kustomisasi homescreen di
samping shortcut widget dan aplikasi, yaitu pilihan wallpaper dan themes
yang bisa diakses langsung dari layar home dengan melakukan zoom out.
Tampilan
menu utama aplikasi bisa diorganisasikan lewat sejumlah pilihan yang
bisa diakses dengan menggeser layar ke kiri sehingga memunculkan sidebar
tambahan. Menghapus aplikasi juga bisa dilakukan dari sini.
oik yusuf/ kompas.com
Layar lockscreen Sony Xperia Z Ultra
Sebagaimana ponsel lain dengan OS Android 4.2 ke atas, lockscreen pada
Xperia Z Ultra pun menyediakan akses langsung ke aplikasi kamera dan
bisa diimbuhi beberapa macam widget. Pilihannya cukup beragam, mencakup
e-mail, kalender, dan Google Now.
Tambahan lain yang cukup
menarik untuk soal multi-tasking adalah kemampuan menampilkan lebih dari
satu window aplikasi sekaligus dalam satu layar. Ukuran window dapat
diubah-ubah sesuai keinginan. Bisa memenuhi setengah layar,
seperempatnya, atau hanya menempati sudut kecil saja.
oik yusuf/ kompas.com Bebrapa window aplikasi tertentu bisa dibuka secara bersamaan dalam satu layar
Akan tetapi, seperti pada ponsel lain yang menerapkan konsep serupa,
hanya beberapa aplikasi kecil saja yang bisa ditampilkan dalam mode ini,
seperti kalkulator, timer, dan browser. Mereka bisa diakses dari kolom
bagian bawah di dalam menu multi-tasking.
Masih soal layar,
layaknya phablet, pengguna bisa menggambar dan menulis dengan tangan di
layar Xperia Z Ultra. Tak ada perangkat khusus semacam stylus yang
disertakan, tapi Sony mengklaim bahwa pengguna bisa memakai pulpen atau
pensil biasa untuk menggambar di layar ponsel ini.
Dalam
praktiknya, hal tersebut ternyata relatif sulit dilakukan. Untuk
beberapa jenis alat tulis, Xperia Z Ultra kesulitan mendeteksi input.
Layar pun rawan tergores ujung pena yang tajam meski sudah dilapis
Gorilla Glass.
oik yusuf/ kompas.com
Sony Xperia Z Ultra mendukung penggunaan berbagai macam alat tulis sebagai stylus. Sayang kemampuannya terbatas
Salah satu yang bekerja paling baik di atas layar Xperia Z Ultra adalah
sebuah pensil 2B. Meski bisa dipakai untuk mencorat-coret dengan lancar,
Xperia Z Ultra tidak memiliki kemampuan pressure sensitive seperti
perangkat sejenis yang dilengkapi stylus. Alhasil, ponsel ini kurang
cocok untuk dipakai menggambar dengan "serius".
Performa
Ponsel
lain mungkin ada yang ukurannya menyaingi Xperia Z Ultra, tapi
perangkat ini menunjukkan kelas tersendiri sebagai perangkat
high-end versi "jumbo" yang menjadi andalan pembuatnya.
Di
balik fisiknya yang elegan, minimalis dan dibuat dengan indah itu,
Xperia Z Ultra menyimpan tenaga buas. Dapur pacu perangkat ini diperkuat
prosesor Snapdragon 800 berkecepatan 2,3 GHz yang tak lain merupakan
salah satu prosesor mobile berbasis ARM terkencang yang ada sekarang.
oik yusuf/ kompas.com
Hasil benchmark AnTuTu, Quadrant, dan 3D Mark Sony Xperia Z Ultra tergolong sangat tinggi
Hasilnya bisa dilihat dalam bentuk angka-angka fantastis di berbagai
benchmark yang mendudukkan Xperia Z Ultra di urutan teratas. Kinerjanya
melewati sang kakak, Xperia Z, apalagi kalau dibandingkan dengan para
jagoan tua dari generasi terdahulu.
Besarnya kekuatan Xperia Z Ultra tersalur pada pengalaman memakainya yang bebas
lag, meski ponsel ini terasa sedikit panas ketiga menjalankan aplikasi kelas berat, seperti game dengan grafis kompleks.
Performa mumpuni tak lantas membuat Xperia Z Ultra jadi boros daya. Berdasarkan pengalaman
Kompas Tekno, baterai 3.000 mAh milik perangkat ini ternyata bisa bertahan lebih dari seharian tanpa terhubung ke charger.
Untuk
memperpanjang umur baterai Xperia Z Ultra, Sony turut menyediakan
sebuah mode khusus bernama "Stamina Mode", di mana perangkat ini akan
mematikan koneksi data dari jaringan seluler dan wifi ketika ponsel
dalam keadaan Sleep.
Download dan
upload yang
sedang dilakukan akan diselesaikan dulu sebelum memutus koneksi data
dalam Stamina Mode. Pengguna pun masih bisa menerima panggilan dan SMS,
serta mendengar musik.
oik yusuf/ kompas.com Sony Xperia Z Ultra menyediakan beberapa opsi mode untuk menghemat baterai
Perkiraan waktu hidup baterai pada gambar di atas terlalu optimis, tapi,
pada kenyataannya, manfaat "Stamina Mode" memang lumayan terasa. Dalam
mode ini, Xperia Z Ultra mampu bertahan hingga sekitar dua hari tanpa
charger.
Sisi negatifnya, ponsel hanya akan mengambil data dari
koneksi seluler dan WiFi begitu "dibangunkan" dari kondisi Sleep. Ini
berarti notifikasi dari media sosial dan update aplikasi bisa datang
bertubi-tubi karena sebelumnya tidak diteruskan ke ponsel.
Ingin
lebih hemat lagi? Ada pilihan "Low Battery Mode" yang akan menekan
penggunaan daya lebih jauh dengan mematikan beberapa fungsi non-vital.
Beralih
ke ketangguhan fisik, salah satu kemampuan khusus yang dimiliki Xperia Z
Ultra adalah ketahanan terhadap air dan debu. Berdasarkan spesifikasi
dari Sony, perangkat ini mampu bertahan terendam air di kedalaman 1
meter selama 30 menit.
oik yusuf/ kompas.com Sony Xperia Z Ultra sanggup diajak berendam di air
Ketika terendam itu, layar Xperia Z Ultra tak bisa menerima input. Tapi
pengguna masih bisa merekam video dengan menjalankan perekaman sesaat
sebelum merendam ponsel di dalam air.
Perlu diperhatikan bahwa
semua penutup konektor Xperia Z harus berada dalam keadaan tertutup
rapat untuk mencegah air masuk, kecuali bagian konektor jack audio 3,5mm
yang memang dibiarkan terbuka. Sebelum menancapkan headphone, pastikan
lubang konektor tersebut sudah benar-benar kering.
Kamera
Unit
kamera Xperia Z Ultra tak dilengkapi dengan lampu flash. Hal tersebut
sepertinya merupakan indikasi bahwa Sony tidak menekankan kemampuan
fotografi pada perangkat ini. Mungkin itu lantaran ukurannya yang
terbilang sangat besar sehingga canggung saat digunakan untuk memotret
dan agak sulit untuk ditarik keluar dari saku secara spontan.
oik yusuf/ kompas.com Tampilan apilkasi kamera pada Sony Xperia Z Ultra
Walaupun begitu, Xperia Z Ultra tetap bisa digunakan untuk mengambil
gambar. Kameranya memiliki sensor 8 megapixel, dengan opsi pengaturan
yang cukup lengkap di dalam aplikasi kamera, mencakup exposure
compensation, ISO, white balance, metering, dan banyak lagi.
Hasil
jepretannya terbilang biasa saja, kalau bukan kurang bagus untuk ukuran
smartphone modern. Foto-foto dalam kondisi cahaya ideal sekilas
terlihat indah. Tetapi ketika didekatkan akan terlihat bahwa detail yang
terekam tidak sebagus atau setajam kamera ponsel lain yang setara.
Terdapat artifak berupa kotak-kotak kecil yang mungkin muncul akibat
kompresi JPEG dan noise reduction.
oik yusuf/ kompas.com Contoh hasil foto Sony Xperia Z Ultra pada kondisi outdoor
oik yusuf/ kompas.com
Crop 100 persen dari gambar di atas
Dalam kondisi dalam ruangan (
indoor), kualitas hasil tangkapan
gambar Xperia Z Ultra menurun dengan cepat. Noise reduction yang agresif
membuat foto tampak seperti lukisan cat air. Warna-warna yang
ditampilkan terlihat sedikit pucat. Tanpa flash, pengguna pun terpaksa
bergantung sepenuhnya pada kemampuan low-light kamera yang tak terlalu
bisa diandalkan.
oik yusuf/ kompas.com Contoh hasil foto Sony Xperia Z Ultra dalam kondisi indoor
oik yusuf/ kompas.com
Crop 100 persen dari gambar di atas
Untuk gambar bergerak, Xperia Z Ultra bisa merekam video dengan resolusi
1080p dan frame rate 30 FPS. Hasilnya cukup bagus apabila direkam dalam
kondisi cahaya ideal.
Kesimpulan
Performa
tinggi dan kapabilitas anti-air adalah pemanis yang menambah daya
tarik, tapi menu utama Xperia Z Ultra adalah layarnya yang luar biasa
besar untuk ukuran sebuah smartphone. Tak hanya besar, layar ini pun
memukau dengan tampilan berkualitas tinggi.
Akan tetapi,
ukurannya yang besar itu sekaligus bisa menjadi kelemahan bagi Xperia Z
Ultra. Bagi beberapa orang, dimensi fisik yang bongsor ini mungkin
terasa mengganggu dan tidak praktis. Ketika menelepon atau mengambil
foto, misalnya, Xperia Z Ultra akan terasa canggung dan dijamin menarik
perhatian orang lain di sekeliling.
Sony merancang lebar Xperia Z
Ultra agar sesuai dengan ukuran paspor. Tujuannya supaya ponsel ini
masih bisa masuk ke dalam kantung baju dan celana yang memang
menggunakan lebar paspor sebagai acuan.
Karena berukuran besar, Xperia Z Ultra sulit dimasukkan ke dalam kantung baju ataupun celana
Meski lebarnya sesuai, Xperia Z Ultra terlalu tinggi untuk kantung baju
sehingga bagian atasnya akan menyembul keluar, di kantung celana pun si
bongsor ini terasa mengganjal. Mungkin akan lebih nyaman jika Xperia Z
Ultra diselipkan ke saku jas bagian dalam atau tas.
Karena layar
besarnya itu pula, Xperia Z Ultra bisa diangap sebagai gabungan dari
smartphone dan tablet kecil, serta bisa menggantikan fungsi kedua
perangkat tersebut sekaligus, sambil tetap muat di dalam kantung
pakaian. Dilihat dari sudut pandang ini, harga kisaran Rp 7,5 juta yang
dipatok untuk Xperia Z Ultra terdengar cukup masuk akal.
Persoalan
suka atau tidak dengan layar besar sepenuhnya tergantung pada selera.
Sebagian pengguna mungkin merasa tak nyaman dengan ukuran Xperia Z
Ultra, tapi pengguna lain boleh jadi justru akan tertarik dengan hal
tersebut. Pertanyaannya kemudian, yang manakah Anda?
Sony Xperia Z Ultra
Kelebihan:
- Kinerja sangat tinggi dengan Snapdragon 800
- Layar ekstra lega, kualitas tampilan sangat baik
- Tahan air dan debu
- Tipis dan ringan untuk perangkat seukurannya
- Tak memerlukan stylus khusus
Kekurangan:
- Ukuran besar sedikit merepotkan saat membawa dan memakai perangkat
- Kualitas kamera rendah dan tidak dibekali LED flash
- Tak semua alat tulis bisa digunakan dengan mulus sebagai stylus, tidak ada fitur pressure sensitive
- Scaling user interface membuat tampilan beberapa aplikasi terlihat aneh, teks berukuran relatif kecil
Spesifikasi:
- Ukuran layar: 6 inci (1920x1080), kepadatan pixel 344ppi.
- Tipe layar: LCD TFT, dengan teknologi Triluminos
- Prosesor: Qualcomm Snapdragon 800, quad-core 2,2GHz. GPU Adreno 330
- RAM: 2GB
- Storage internal: 16GB
- Ekspansi storage: micro-SD hingga 64GB
- Dimensi fisik: 179 x 92 x 6,5 mm
- Bobot: 212 gram
- Konektivitas: GSM, HSDPA, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, DLNA, LTE , Bluetooth 4.0, NFC, micro-USB.
- Kamera: 8 megapixel, 2 megapixel (depan)
- Kapasitas baterai: 3000 mAh
- Pilihan warna: hitam, putih, ungu
gimana ? tertarik untuk memborong Xperia ini ?? hehe tunggu kehadirannya di daerah sobat tentunya :)
hehe, oke demikian ulasan berita dari HaveFun14 , semoga dapat menambah informasi, pengetahuan, dan wawasan sobat semua... :)
sumber :
http://tekno(dot)kompas(dot)com/